Dalam sekelompok atau sekawanan betina yang memperoleh pelayanan inseminasi buatan (IB), salah satu praktek manajemen reproduksi yang penting adalah deteksi berahi atau estrus atau heat, sehingga inseminasi dapat dikerjakan pada waktu yang tepat.
Sinkronisasi berahi bisa diterapkan pada kelompok sapi-sapi yang sehat dan jelas dalam keadaan tidak bunting, namun kadang-kadang memunculkan masalah pada kelompok sapi dara atau pada kelompok betina yang jumlahnya banyak sekali.
Berahi
Apa itu berahi ?
Berahi atau estrus atau heat, didefinisikan sebagai periode waktu dimana betina mau menerima kehadiran
jantan, kawin, dengan perkataan lain betina atau dara aktif sexualitasnya.
Dalam program perkawinan alami atau IB, seorang manager reproduksi ternak haru smampu mengenali tanda-tanda berahi dan factor-faktor yang mendorong berlangsungnya tingkah laku berahi yang normal.
Kadar hormone estrogen yang tinggi mempunyai kaitan denga pemunculan tanda-tanda berahi, adapun pada dasrnya pemunculan tingkah laku berahi secara sempurna merupakan pengaruh interaksi antara estrogen dan indera, dalam hal ini terlibta satu gabungan inderan penciuman, pendengaran dan indera penglihatan. Indera perasa/sentuhan pun penting pada sapi betina yang melangsungkan perkawinan, melalui gigitan, jilatan, endusan merupakan bagian dari percumbuan sebelum kopulasi terjadi.
Pada umumnya, sapi betina induk adan dara enggan istirahat, aktif selama berahi.
Sapi-sapi betina mempunyai sifat yang unik, dimana cenderung homosexual, sehingga memudahkan dalam deteksi berahi sekalipun tidak ada pejantan. Betina yang berahi akan menyendiri, menaiki temannya, bahkan mungkin juga menciumi vulva dan seringkali mengangkat dan mengibas-ibaskan dan mungkin meninggalkan kelompoknya mencari pejantanekornya.
Betina-betina yang berahi mempunyai vulva yang lembab, lender bening seringkali nampak keluar dari vulva. Betina yang dalam fase lain dalam siklus berahi bisa jadi menaiki betina lain, tetapi tidak mau jika dinaiki, oleh karena itu betina diam dinaiki merupakan tanda tunggal yang kuat bahwa betina dalam keadaan berahi.
Jika seekor betina memasuki siklus berahi, manakala betina tersebut dalam keadaan fertile, dimana betina ini berovulasi atau melepas sel telur dari ovariumnya.
Waktu terbaik unatu menginseminasi dalah jika betina dalam keadaan standing heat, yaitu sebelum terjadi ovulasi.
Satu hal yang dianjurkan untuk mengadakan pendeteksian berahi adalah denga cara menempatkan sapi-sapi dara atau induk pada sebuah padang penggembalaan deteksi berahi. Padang penggembalaan ini seyogyanya cukup luas, memungkinkan betina-betina bisa kesana-kemasi dan bebas merumput, namun juga tidak terlalu luas, sehingga operator dapat mengadakan deteksi berahi dengan mudah.
Satu kunci sukses dalam deteksi berahi adalah lamanya waktu untuk mengamati betina-betina, memeriksa tanda-tanda berahi, adalah dianjurkan bagi operator meluangkan waktu selama minimal 30 menit pada pagi hari dan 30 menit pada sore hari. Operator juga dianjurkan memperhatikan betina-betina pada waktu-waktu yang sama setiap hari. Jadi, mempelajari mengenal tanda-tanda berahi dan mengetahuinya betina-betina yang sedang berahi merupakan kunci suksesnya satu program IB.
Catatan . Khususnya bagi peternakan sapi berskala kecil, sebagaimana yang ada di Jawa Timur pada umumnya, maka detksi berahi secara visual efektif setiap hari pada pagi dan sore hari bersamaan dengan waktu pemerahan susu atau kegiatan rutin lainnya.
Mengenali tanda-tanda berahi
Tanda berahi yang paling terpercaya adalah betina diam berdiri ketika dinaiki pejantan atau oleh betina lainnya dalam sekawanan sapi. Keadaan ini disaebut sebagai standing heat, karena perilaku ini adalah bersifat aktivitas fisisk, maka baik sekali dapat diketahui secara visual.
Karena seorang peternak tidak mungkin mengamatai ternak-ternaknya selama 24 jam penuh dalam sehari semalam, 7 hari dalam seminggu, maka beberapa tanda berahi saja yang ditemukan untuk menentukan bahwa seekor betina dalam keadaan berahi.
Ekor diangkat. Adanya pangkal ekor yang diangkat merupak satu tanda bahwa seekor betina mungkin dalam keadaan berahi. Hal ini berarti bahwa seekor induk atau dara akan tetap diam berdiri membiarkan dinaiki, satu tanda dari standing heat.
Aktif, enggan istirahat. Betina tidak mau diam, nervous bisa menjadi satu tanda bahwa betina dalam keadaan berahi.
Vulva bengkat. Salah satu dari beberapa tanda secara fisik yang bisa dikenali adalah vulva yang membengkak, sebagai akibat peningkatan aliran darah yang membesarkan pembuluh-pembuluh darah di daerah vulva. Vulva yang bengkak mudah dibedakan dengan vulva yang keriput sewaktu tidak dalam keadaan berahi.
Lendir bening. Lendir bening keluar dari vulva, seringkali melekat pada ekor, bagian belakang dari kaki belakang atau bahkan ke atas punggung, juga menjadi salah satu tanda berahi. Lendir yang kemrahan pada ekor menunjukkan berahi muncul 1 atau 2 hari sebelumnya.
Alat bantu deteksi berahi.
Catatan Perkawinan. Catatan perkawina atau aktivitas reproduksi secara umum merupakan alat bantu terbaik pada sapi-sapi induk. Catatan ini akan memberikan petunjuk betina-betina mana, baik induk maupun dara yang mengalami berahi pertama.
Chinball marker. Dalam seawanan sapi dalam jumlah besar, penggunaan alat bantu ini atau jantan pengusik dapat juga membantu mengetahui betina-betina yang mengalami berahi.. Chinball marker adalah sebuah alat Bantu berisi tinta yang dipasang di bawah rahang bawah atau mandibula.seekor pejantan yang divasectomi. Jika seekor pejantan dengan alat ini menaiki betina yang berahi, maka tinta akan menandai pada pinggul atau punggung betina tersebut, layaknya sebuah ball point.
Kamar heatmount detector. Kamar heatmount detector ditempatkan pada daerah pinggul dari betina induk atau dara, dengan alat ini betina-betina yang berahi dapat mengaktifkan satu reaksi kimia dalan tube Kamar, berubah warna dari putih menjadi merah, diperlukan waktu sekitar 3 detik untuk menjadi merah penuh.
Deteksi elektronik. Satu alat Bantu untuk mengetahui betina berahi yang semakin popular di Negara maju peternakannya adalah digunakannya alat yang dikenal dengan sebutan Heatwatch. Sebuah radio ransmitter ditempatkan dalam sebuah kantong kain, ditempelkan pada pangkal ekor. Jika seekor betina yang sedang standing heat dinaiki jantan atau betina lain dalam waktu 3 detik, maka transmitter mengirim data ke radio penerima yang dihubungkan ke komputer peternak. Data dapat dibaca, peternak dapat mengetahui betina-betina mana yang berahi. Karena program ini dapat berjalan selama 24 jam dalam sehari semalam, maka betina-betina yang berahi pada pagi dini hari, jam 2 sekalipun dapat diketahui. Namun demikian alat ini tidak 100 % efektif.
Satu gabungan dari beberapa cara deteksi berahi, pengenalan betina dan catatan perkawinan dapat meningkatkan angka kebuntingan. Ingat, bahwa masalah terkait dengan deteksi berahi pada sapi-sapi induk dan dara adalah lebih krits dari pada pada jenis-jenis ternak lainnya, karena adanya variasi lamanya berahi.
Rabu, 02 Maret 2011
dekky. Diberdayakan oleh Blogger.